Hello

Welcome To BOLD

This Awesome Blogger Template is Brought To You By Bthemez, Let's be friends and spread the love
together in the world. #nohomo :P
Join us on

The True Shepherd (Retreat PKK KMK USU 2019)


          Saya bersyukur untuk dua hari retreat yang luar biasa yang boleh saya ikuti bersama PKK se USU kemarin di Rumah Doa Jericho, Sibolangit. 4-5 Mei 2019. Sebenarnya banyak pertimbangan untuk ikut ke sana, karena saya berpikir notabenenya saya sedang butuh untuk merenung secara pribadi terkait penggembalaan, bukan bersama-sama dengan PKK lain. Ya, hal itu juga yang pada akhirnya membuka mata saya bahwa retreat bukan tentang pengetahuan yang didapat secara umum tapi justru Tuhan berbicara secara pribadi kepada setiap orang dalam retreat tersebut. Saya merasa banyak ditampar saat itu terkait penggembalaan. Kalau ditanya ke PKK lain yang ikut, mereka merasakan hal yang sama, namun ditamparnya dengan firman yang berbeda. Wow, itulah keunikan firman Tuhan, berbicara kepada setiap orang dengan cara yang berbeda-beda, membuatku semakin terkagum akan kuasa firman Tuhan.

         Oh ia, kali ini saya bukan mau menceritakan diri saya atau suasana retreatnya ya, haha, saya mau berbagi apa yang saya dapatkan disana.
Sebelum bergerak ke peran sebagai seorang gembala, saya mau kita boleh merenungkan sejak pertama kali kita dipanggil sebagai seorang gembala. Apa yang memotivasi kita untuk menjawab panggilan tersebut. Apakah karena tuntutan PKK kita, apakah karena hanya untuk mengambil keuntungan dengan memanfaatkan peran sebagai gembala (mendapat pujian), atau bergerak dari kerinduan mengerjakan visi Allah. Apakah kita sudah mempertimbangkan betapa beratnya beban dan tantangan menjadi seorang gembala/pkk. Yang bahkan harus berkorban nyawa untuk domba-dombanya. Eitss, sebelumnya saya ingin kita tahu bahwa menjadi seorang gembala adalah tugas yang mulia dan bukan main-main.

       Istilah gembala sudah banyak dipakai dalam alkitab sejak perjanjian lama sampai perjanjian baru. Gembala lebih dari seorang pemimpin, yang bukan hanya sekedar mengarahkan ke tempat yang aman atau melindungi, tapi gembala mengenal setiap dombanya secara pribadi, ada dalam setiap hidupnya, dan gembala dikenal oleh domba-dombanya. Mengapa domba butuh seorang gembala? Karena domba identik dengan perilakunya yang sesuka hati mengerjakan apapun yang dinginkannya namun pada hakekatnya domba adalah hewan yang lemah, yang butuh peran gembala.

      Apa yang menjadi realita saat ini adalah, banyak gembala tidak lagi mengerjakan perannya sebagai seorang gembala. Bukan hanya sekarang, sejak dulupun kemerosotan peran sudah banyak
terjadi. Salah satunya adalah seperti kisah yang ada di Yehezkiel 34, dimana pemimpin Israel seperti nabi atau imam tidak lagi mengerjakan perannya menjadi seorang gembala. mereka memanfaatkan segala sesuatu yang dimiliki oleh domba-dombanya, untuk kenikmatan hidupnya (ay. 3).
"Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan" (Yeh. 34:3)
Yang luka tidak dibalut, yang sakit tidak diobati, yang lemah tidak dikuatkan, yang tersesat tidak dicari. (ay. 4). Domba-domba berserak tanpa ada yang memperhatikan. Bukan karena tidak ada gembala, tapi peran gembala sudah hilang. Apakah Allah diam akan hal itu? Ia akan menghukum gembala itu dengan menarik bagiannya (bisa saja berkat) sebagai seorang gembala. (ay. 10)
Saya tidak ingin kita berlarut-larut dalam perenungan ini, mari kita kembali merenungkan bahwa ada Gembala diatas segala gembala, Ia adalah Allah yang telah mewujudkan dan memulihkan peran gembala yang begitu jahat tadi lewat kedatangannya ke dunia ini. Yaitu Yesus Kristus. Kalaupun saat ini kita adalah seorang gembala, tanpa berelasi dengan Gembala kita, kita pasti akan jatuh dan menjadi terhilang, seperti gembala yang jahat. Kristus adalah Gembala yang sejati, yang harusnya menjadi teladan kepada setiap gembala saat ini. Ya, kita butuh relasi dengan Sang Gembala.

       Dalam retreat itu, satu bagian yang saya ingat dari bang Evraim Hutagalung (Salah satu pembicara) adalah
“ Kegiatan pelayanan tidak bisa menggantikan relasi dengan Tuhan”
      Seperti Yesus, sesibuk apapun tetap menyempatkan diri untuk berelasi dengan Bapa. Orang yang berelasi dengan Tuhan, Nampak dari kesehariannya dan buah-buah roh yang dihasilkan. Relasi membawa perubahan. Seorang gembala butuh terus berelasi dengan Tuhan.

      Saya tidak tahu pergumulan apa yang sedang anda rasakan saat ini terkait penggembalaan. Mungkinkah akk tidak merespon kita, pertumbuhan akk stagnan, akk tidak memberi diri/prioritas kelompok kecil, atau bahkan akk mencoba untuk keluar dari KK. Anda tidak sendirian, ratusan gembala sedang mengalami pergumulan yang sama. Namun saya berharap kita mengerti bahwa saat hal itu terjadi, hal pertama yang harus dikerjakan adalah evaluasi diri. Kita sedang butuh perenungan pribadi, datang kepada Tuhan dengan rendah hati mengevaluasi diri, karena kita sekalipun gembala adalah domba yang lemah juga. Menyerah dan frustasi bukanlah pilihan. Ingat, kita rekan sekerja Allah, kita tidak bisa hidup tanpa berelasi dengan Allah dan kita ada dalam otoritas-Nya.
Pertumbuhan seorang AKK membutuhkan PKK/gembala yang sabar dan tekun (PKK yang terus berelasi dengan Tuhan). Seperti Yesus yang selalu sabar dan tekun menggembalakan kita (Yoh. 10:11-16). Yang terpenting, sabar kepada diri sendiri. Hehe

       Pernahkah kita merasa tidak layak menjadi PKK? Pengen berhenti jadi PKK? Menjadi batu sandungan dan kurang menjadi teladan? Saya masih ingat kata-kata dari pembicara yang lain, bang Triawan Wicaksono, abang tersebut adalah staf perkantas, memaparkan terkait
penggembalaannya dengan begitu luar biasa. Kata beliau, sebelum menjadi seorang gembala yang baik, izinkanlah Tuhan terlebih dahulu menggembalakan kita. Sabar kepada diri sendiri, dan berjuang mengandalkan Tuhan. Gembala harus serius melawan dosa, kita harus bisa mengampuni diri kita dengan hati yang tulus, bukan dengan pikiran.

       Kalau relasi itu sudah baik, kita pasti akan sanggup mengerjakan peran kita sebagai seorang gembala.

  • Mengorbankan nyawa kepada domba-dombanya. Sudah sejauh mana kita berkorban untuk akk kita? Kalaulah tidak sampai harus berperang memperjuangkan akk, apakah kita sudah berkorban setidaknya dalam hal waktu, tenaga, atau bahkan materi. Ataukah kita masih perhitungan ditengah kita mempunyai Gembala pemilik segalanya?.
  • MengenalI domba-dombanya. Mengenal akk membutuhkan waktu yang lama, dan waktu yang informal. Jikalau kita ingin akk kita terbuka, kita harus terbuka terlebih dahulu. Seorang gembala harus mampu terjun dan membaur dalam kehidupan akknya, seperti Yesus, tidak pernah membeda-bedakan murid-Nya dan merangkul mereka dalam kondisi apapun.
  • Menjadi teladan. Seorang gembala harus mampu menjadi teladan dalam keseharian. Karena berbicara firman saja tidak cukup, tanpa realisasi yang dikerjakan oleh seorang gembala.
    Sebagai penutup, saya ingin kita mengetahui fakta bahwa seiring perkembangan zaman, pola hidup akan terus berubah dan proses penggembalaan juga harus berubah. Generasi sekarang ini (Generasi milenial), identic dengan karakter self-center. Dari 200-an PKK KMK USU yang hadir pada saat retreat tersebut, kami diajak oleh bang Triawan mendiskusikan karakter generasi milenial saat ini. Dari ratusan hasil pikiran yang dituangkan dalam kertas, didapati hasil bahwa generasi milenial memiliki karakter serba instan, kreatif, gadgeter, individualis, hedonisme, dan apatis. Lalu kami disuruh lagi menuangkan ke dalam kertas apa yang menjadi kebutuhan mereka, didapati hasil bahwa generasi milenial butuh Pengakuan, Perhatian, Kasih, Teman, Pujian, dan terakhir Kristus. Ya begitulah realitanya. Lalu bagaimana cara menjangkau mereka? Dari hasil diskusi didapati dengan cara bersahabat kepada mereka, teladan, mendengar, peduli, dan mendoakan mereka.

     Ditengah-tengah segala tantangan yang ada, apakah kita siap untuk menggembalakan bersama Tuhan di generasi saat ini?

     Mintalah hikmat kepada Tuhan untuk menjawab kebutuhan setiap akk kita saat ini. Pada hakekatnya, semua generasi membutuhkan Kristus/dimuridkan.
Salam kasih.

Share this:

ABOUTME

Hi all. This is deepak from Bthemez. We're providing content for Bold site and we’ve been in internet, social media and affiliate for too long time and its my profession. We are web designer & developer living India! What can I say, we are the best..

    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 $type={blogger}:

  1. Semangat utk para gembala😊
    Let's walk together with Him..
    God bless 😊😊😇😇😇

    BalasHapus